Minggu, 04 Mei 2014

Praktek Kepolaran Senyawa


Kepolaran Senyawa
         I.            Landasan Tori
            Senyawa kovalen adalah senyawa yang terjadi antara unsur-unsur nonlogam dengan unsur-unsur nonlogam melalui penggunaan elektron bersama. Senyawa-senyawa kovalen umumnya memiliki ikatan yang kurang kuat dibandingkan senyawa-senyawa ion. Senyawa-senyawa kovalen juga memiliki titik didih dan titik cair rendah.
            Perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul yang tidak simetri pada senyawa kovalen mengakibatkan senyawa tersebut memiliki sifat polar. Pada senyawa kovalen polar tejadi pengkutuban, artinya ada bagian yang bersifat lebih negatif dan ada bagian yang bersifat lebih positif. Senyawa kovalen polar memiliki kekuatan ikatan antarmolekul yang kebih besar dibandingkan senyawa kovalen nonpolar. Hal ini juga mengakibatkan senyawa kovalen memiliki titik didih dan tinggi cair yang lebih tinggi.
            Percobaan ini akan menyelidiki kepolaran beberapa senyawa kovalen. Percobaan dilakukan dengan mengucurkan larutan senyawa kovalen dari gelas. Pada kucuran didekatkan dengan garis plastik. Karena senyawa kovalen polar memiliki kutub-kutub, maka akan menunjukkan reaksi positif terhadap penggaris plastik. Kucuran akan membelok mendekati atau menjauhi penggaris plastik.

       II.            Masalah
1.      Apakah aliran air akan dibelokkan atau tidak apabila didekatkan dengan penggaris plastik?
2.      Apakah aliran alkohol akan dibelokkan atau tidak apabila didekatkan dengan penggaris plastik?
3.      Apakah aliran bensin akan dibelokkan atau tidak apabila didekatkan dengan penggaris plastik?

      III.            Tujuan
            Mengetahui berbagai senyawa molekul pada cairan bersifat polar atau nonpolar terhadap  medan listrik.

   IV.            Variabel
1.      Variabel control                         : Gelas, penggaris plastik, bulpoint.
2.      Variabel manipulasi      : Air, alkohol, bensin.
3.      Variabel respons                        : Pembelokan kucuran pada air, alkohol, dan bensin.

     V.            Hipotesis
H0 : Beberapa senyawa tidak akan melakukan interaksi dengan penggaris plastik yang masih mengandung keelektromagnetan.
H1 : Beberapa senyawa akan melakukan interaksi dengan penggaris plastik yang masih mengandung keelektromagnetan.

   VI.            Alat dan Bahan
1.      Gelas plastik
2.      Penggaris plastik
3.      Bulpoint
4.      Air
5.      Alkohol
6.      Bensin

  VII.            Langkah Kerja
a.     Air
1.      Siapkan gelas bekas air mineral yang telah terisi air, lalu tusuk bagian bawah gelas menggunakan bulpoint.
2.      Siapkan penggaris plastik yang masih bermuatan, lalu dekatkan penggaris tersebut pada kucuran air.
3.      Amatilah aliran air tersebut.

b.     Alkohol
1.      Siapkan gelas bekas air mineral yang telah terisi alkohol, lalu tusuk bagian bawah gelas menggunakan bulpoint.
2.      Siapkan penggaris plastik yang masih bermuatan, lalu dekatkan penggaris tersebut pada kucuran alkohol.
3.      Amatilah aliran alkohol tersebut.

c.     Bensin
1.      Siapkan gelas bekas air mineral yang telah terisi bensin, lalu tusuk bagian bawah gelas menggunakan bulpoint.
2.      Siapkan penggaris plastik yang masih bermuatan, lalu dekatkan penggaris tersebut pada kucuran bensin.
3.      Amatilah aliran bensin tersebut.

VIII.            Hasil Pengamatan

No.
Bahan
Aliran Zat Cair Terhadap Penggaris
Keterangan
Dibelokkan
Tidak Dibelokkan
1.
Air
ü   
-
Polar
2.
Alkohol
ü   
-
Polar
3.
Bensin
-
ü   
Non Polar

  
    IX.            Analisis Data
           
            Polar artinya kutub, sehingga dapat dikatakan bahwa senyawa-senyawa yang bersifat polar memiliki kutub. Jika penggaris yang bermuatan didekatkan pada suatu senyawa polar yang mengucur, maka senyawa tersebut akan bereaksi sehingga kucurannya akan dibelokkan atau tidak oleh muatan penggaris.
            Dalam percobaan ini, dilakukan penyelidikan berbagai senyawa molekul, antara lain :
a.     Air
      Molekul air yang tersusun atas 2 atom H dan 1 atom O merupakan ikatan kovalen polar. Pada saat penggaris plastik yang bermuatan didekatkan pada aliran air, ternyata aliran air yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Hal ini membuktikan adanya elektron listrik yang saling tarik-menarik antara air dan penggaris listrik, sehingga air termasuk ke dalam ikatan kovalen polar.

b.     Alkohol
      Alkohol adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna. Pada saat alkohol dialirkan, medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris plastik mengakibatkan pembelokan alkohol ke arah medan listrik terebut. Hal ini membuktikan bahwa alkohol termasuk ke dalam kovalen polar yang tentu dapat menarik elektron dari penggaris plastik.

c.     Bensin
      Bensin adalah salah satu jenis cairan yang digunakan sebagai bahan bakar minyak (BBM), terutama pada kendaraan bermotor. Dalam percobaan ini, bensin yang mengalir tidak tertarik ke arah medan listrik yang dihasilkan penggaris plastik. Karena itu, bensin tergolong ke dalam ikatan kovalen bersifat nonpolar yang tidak dapat menarik elektron dari penggaris.

      X.            Jawaban Pertanyaan
1.      Apakah aliran air akan dibelokkan atau tidak apabila didekatkan dengan penggaris plastik?
      Aliran air akan dibelokkan oleh muatan yang dimiliki oleh penggaris plastik. Hal ini membuktikan adanya elektron listrik yang saling tarik-menarik antara air dan penggaris listrik, sehingga air termasuk ke dalam ikatan kovalen polar.

2.      Apakah aliran alkohol akan dibelokkan atau tidak apabila didekatkan dengan penggaris plastik?
      Aliran alkohol akan membelok apabila didekatkan dengan penggaris plastik yang bermuatan. Hal ini membuktikan bahwa alkohol termasuk ke dalam kovalen polar.

3.      Apakah aliran bensin akan dibelokkan atau tidak apabila didekatkan dengan penggaris plastik?
      Tidak ada pengaruh aliran bensin apabila didekatkan dengan penggaris plastik yang bermuatan. Aliran bensin tersebut tetap saja lurus dan tidak berbelok apabila didekatkan dengan penggaris. Hal ini membuktikan bahwa bensin tergolong ke dalam ikatan kovalen bersifat nonpolar.

    XI.            Kesimpulan
            Suatu larutan dikatakan polar apabila larutan tersebut tertarik ketika didekatkan dengan medan listrik, sedangkan suatu larutan dikatakan non polar apabila larutan tersebut tidak tertarik apabila didekatkan dengan medan listrik. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul, maka molekul tersebut memiliki kepolaran yang semakin besar.




1 komentar: